Putra Daimler menjadi orang pertama yang mengendarai sepeda motor ketika dia mencoba kreasi ayahnya tersebut pada tanggal 10 November 1885 dengan kecepatan mendekati 10Kpj.
Beberapa model sepeda motor kemudian di perkenalkan di Jerman, Perancis dan Inggris dengan fokus pengembangan pada kepraktisannya sebagai alat transportasi.
Tahun 1903, Arthur Davidson dan saudaranya Walter bersama tetangganya William Harley membuat motor Harley-Davidson yang pertama. Setahun kemudian mereka mulai memproduksi sepeda motor untuk di jual. Tahun 1909 Harley-Davidson mengenalkan mesin V-Twin yang pertama, yang memiliki dua silinder dengan konfigurasi seperti huruf “V”. Mesin tersebut memiliki suara yang besar, bergemuruh dan terkesan jantan, tak lama mesin tersebut menjadi mesin Amerika klasik.
Selama PD I (1914-1918), sepeda motor terbukti sebagai sarana transportasi yang tangguh bagi militer Amerika dan Eropa, mampu mengurangi beban jalan raya dan mampu membawa alat komunikasi jauh lebih ke depan garis pertempuran. Sesudah perang, penggunaan sepeda motor menyebar luas ke Eropa dan Amerika.
Sampai tahun 1950-an, kebanyakan sepeda motor di Amerika utara di produksi oleh Harley-Davidson atau oleh perusahaan Inggris seperti Birmingham Small Arms Company (BSA), Norton, dan Triumph.
Periode 1960 dan 1970, perusahaan Jepang seperti Honda, Kawasaki, Suzuki, dan Yamaha, mulai memperkenalkan sepeda motor dengan pengembangan pada mesin dan suspensi dan mereka mampu bersaing dengan produsen motor yang sudak lebih dulu ada. Kelak, sepeda motor dengan mesin 4 langkah 750 sampai 1200 cc yang bertenaga besar produksi mereka akan mendominasi pasar sepeda motor jalan raya, sementara mesin 2 langkah yang ber-cc 250 sampai 500 akan menguasai pasar sepeda motor off-road..
Oke,penjelasan tentang sepeda motor saya rasa cukup sampai disini,,
MERAWAT YAMAHA RX-KING
Sejak tahun 1980-an kuda besi ini terus mendominasi bursa sepeda motor kelas sport dua lngkah. Terbukti dari onsumennya yang selalu seti amenunggu mendapatkan RX-king baru. Konsumen menyukai sang raja karena akselerasi cepat dan larinya kencang. Selain itu desain mesin yang sederhana dan komponennya sedikit, maka perawatan pun menjadi relative mudah.
Namun sejalan dengan pertambahan usia dan masa pemakaian, daya pacunya akan mengalami penurunan. Agar sang raja selalu dalam kondisi prima dan siap, lakukan perawatan berkala,
Berikut langkah-langkah untuk perawatan RX-KING:
Mesin
Mesin RX King memakai dua macam pelumas, yaitu oli mesin dan oli samping. Periksa oli mesin dengan mencabut tangkai plastic lubang oli. Jika ketinggian oli mesin berada dibawah garis MAX ( maksimum), segera tambahkan. Gunakan selalu oli sesuai rekomendasi pabrik. Dalam hal ini, bias memakai oli Yamaha Lube dengan SAE 20W-40W.
Jika tiba waktunya mengganti oli, lakukan sebanyak 650 cc sesuai ketentuan. Ingat jangan lebih. Oli samping jangan sampai kehabisan. Lihat jumlah oli samping dalam tabung. Jika jarum penujuk oli samping ada di batas ½, lebih baik segera tambahkan sampai penuh.
Bahan bakar
Agar mesin tetap menghasilkan tenaga, aliran bahan bakar harus lancer, demikian juga dengan pemantik apinya. Periksa kondisi busi yang bertugas meledakkan percikan api. Jika sudah bewarna kehitaman atau kerusakan, lebih baik diganti dengan jenis standar dari jenis tipe ND 24. Kalau masih bagus, cukup dibersihkan, lalu dipasang kembali.
Campuran bensin ideal disetel dengan memutar sekrup pengatur campuran 1 ¼ sampai 1 ½ putaran ke kiri stelah diputar habis kekanan. Putaran langsam atau idle disetel pada angka 1400 RPM dengan memutar skrup putaran mesin.
Saringan udara
Kebanyaan saringan udara sepeda motor buatan tahun baru-baru sudah tidak menggunakan bahan kertas. Sudah diganti dengan saringan udara dari busa atau foam. Busa atau foam lebih mudah dibersihkan jika kotor dan usianya lebih lama. Sedangkan yang memakai kertas harus diganti jika kotor.
Saringan udara RX-king berbentuk busa segitiga memanjang: periksa kondisinya, jika warna kuning khas busanya sudah mulai menghitam, segera bersihkan. Mencucinya mudah saja, yaitu menggunkan cairan pembersih
Setelah dibersihkan segera buang sisa cairan pembersih. Caranya dengan memijit busa agar sisa air tidak ada. Lalu kibas-kibaskan busa untuk membuang sisa air pembersih. Keringkan dengan menjemurnya sambil diangin-anginkan.
0 komentar:
Posting Komentar